AC Milan Harus Rela Melepas Alessandro Nesta

Blog Lamongan - Pada konferensi Pres Alessandro Nesta memaparkan beberapa argumentasi atas kemunduran dirinya dari AC Milan dan mengadakan konferensi pers hari ini pukul 14.00 dan Nesta bergabung di klub AC Milan sejak 2002 hingga sekarang 2012.

Inilah bukti yang dikatakan Alessandro Nesta :

"Ini musim terakhir saya di Milan, saya akan pergi. Saat musim ini berakhir, saya memikirkan musim berikutnya dan kecepatan permainan ini tak memungkinkan saya bermain setiap waktu dan karena saya tak bisa duduk di bangku cadangan, saya membuat keputusan ini setelah 10 tahun di sama saya selalu bahagia, saya telah bertemu orang-orang hebat dan saya telah meraih begitu banyak. Saya ingin pergi dan mencoba pengalaman berbeda di mana saya masih bisa melakukan sesuatu yang bagus.”

“Saya selalu ingin menjadi penting saat bermain. Jika saya tak bisa bermain setiap waktu, saya tak merasa senang dan merupakan keputusan yang tepat untuk pergi. Saya telah memutuskan sekitar Februari bahwa ini akan menjadi musim terakhir saya, saya telah berbicara dengan klub ini dan semuanya baik-baik saja.”

”Saya belum menandatangani apa-apa dan saya tak tahu kemana saya akan pergi. Tak akan terlalu buruk untuk menyeeberang samudera. Tak akan ada peluang lain.”

“Kami semua sempat berharap memenangi liga karena saat itu masih berada dalam jangakauan kami, jadi ada kekecewaan. Ada banyak yang harus dievaluasi untuk masa depan, berdasarkan siapa yang bertahan dan siapa yang pergi.”

Saya telah berlatih di Milanello selama 10 tahun. Saya ingin berterima kasih kepada semuanya atas tahun-tahun ini dan saya merindukan semuanya.
Para pemain yang telah bermain bersama saya selama bertahun-tahun, mereka yang paling dekat dengan saya, saya akan merindukan mereka dalam kaitannya dengan sepakbola.”

“Saya pikir saya seorang pemain yang serius dan saya telah berusaha meningkatkan diri setiap hari sepanjang karier saya.”

“Ancelotti merupakan pelatih yang paling penting dalam karier saya, atas apa yang telah kami menangi dan bagaimana kami memenanginya. Ia membuat semuanya seperti ia adalah rekan setim kita. Gelar Liga Champions saya yang pertama adalah kemenangan terindah dalam karier saya.”