Stadion Bukan Tempat Unjuk Rasa dan Bukan Tempat Berpolitk

Blog Lamongan - Kekecewaan datang dari masyarakat yang saya rasakan demi melihat kondisi Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta semakin hari semakin mengenaskan. Yang sekarang marak sekali digunakan untuk berunjuk rasa dan untuk berpolitik.

Terlihat jelas betapa buruk Stadion Gelora Bung Karno rumput tempat pertandingan malah menjadi tempat berunjuk rasa dan berpolitik. Banyak sekali bagian-bagian yang bahkan sudah gundul, alias tak lagi berumput.

Kecawa Banget Sama Pemerintah Indonesia. Stadion Gelora Bung Karno sudah menjadi pusat perhatian orang se-Indonesiadan tentu saja orang se-dunia. Secara itu stadion utama alias yang terbesar yang ada di Indonesia. Malu donk. Kondisi lapangan rumput yang demikian bagi saya pribadi mengurangi kesedapan tayangan dan penglihatan terhadapa Stadion GBK.

Kenapa bisa demikian? Saya tahu, Menurut Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha, Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno Mahfudin Nigara PSSI hanya menyewa tempat dengan pihak pengelola. “Kami peringatkan kalau ada yang tidak tertib, GBK aset negara bukan aset PSSI, PSSI di sini hanya mengontrak,” ujar Nigara. Bagaimana mau rapi, bila sebentar-sebentar lapangan rumput itu diinjak-injak ribuan kader partai dan para pengunjuk rasa. Selain itu Stadion Utama Gelora Bung Karno juga acap kali dipakai sebagai venue atau tempat penyelenggaraan konser musik.

Hal berbeda saya dapati di Stadion Manahan Solo. Kondisi stadion di kota kecil yang berkapasitas penonton “hanya” 20.000 ini secara keseluruhan jauh lebih baik dibanding kondisi Stadion Utama Gelora Bung Karno yang berkapasitas 80.000 penonton. Rumput Stadion Manahan lebih rata dan rapi dibanding rumput di stadion terbesar dan termegah di Indonesia itu.

Mengapa? Oleh karena Stadion Manahan nyaris tertutup untuk penggunaan di luar sepakbola. Tak pernah ada konser musik di dalam stadion. Kegiatan politik juga sangat jarang dilakukan di dalam Stadion Manahan Solo. Sering ada kegiatan musik dan sejenis di Manahan, namun di taman parkir yang cukup luas dan berada di luar stadion. Stadion di Solo yang masih permisif terhadap kegiatan lain selain sepakbola adalah Stadion R Maladi di Sriwedari.

Kapan Stadion Utama Gelora Bung Karno bebas dari dunia partai politk dan pengjunjuk rasa yang tidak bertanggung jawab? Saya berharap kepada pemerintah agar bisa mengambil tindakan tegas terhadap orang-orang yang melakukan acara didalam Stadion Gelora Bung Karno, demi kelancaran sang Garuda Muda Indonesia ini bisa bertanding dengan nyaman, Bukan bertading untuk politk dan tidak malu-maluin sama negara lain.