Blog Lamongan - Pelatih Persela Lamongan musim 2011/12 Miroslav Janu memberi kritik pada pengelolaan klub di Indonesia yang pada umumnya tidak memiliki dana talangan. Kritik Janu ini berlaku bagi semua klub, baik klub yang ikut berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) maupun Indonesia Premier League (IPL) serta level di bawahnya.
Menurut pelatih berkebangsaan Republik Ceko itu, baik pelatih maupun pemain yang ada di Indonesia tak memiliki jaminan bakal mendapat pemenuhan hak dengan baik. Itu terbukti, dengan masih tertunggaknya masalah gaji bagi pemain dan pelatih di beberapa klub, baik di kompetisi IPL maupun ISL.
"Hampir 80 persen klub yang berlaga di Indonesia Super League (ISL) tidak didukung dengan pendanaan yang baik. Sehingga, sama sekali tidak ada jaminan akan kelangsungan klub selama menjalani kompetisi, seperti yang saya alami di Persela. Saya dengar di kompetisi Indonesia Premeir League (IPL) juga sama," ungkap Miroslav Janu kepada GOAL.com Indonesia beberapa waktu lalu.
Mantan pelatih Arema ini mengatakan, bila sisi pendanaan merupakan permasalahan krusial dalam persepakbolaan tanah air. Meski sempat menjadi isu nasional, namun tetap saja tidak ada penyelesaian secara kongkret.
"Seharusnya ada solusi, agar pelatih dan pemain mendapatkan kepastian akan hak-haknya. Ada baiknya, setiap klub yang ingin berkompetisi pada liga profesional memiliki dana talangan di bank [deposit], sehingga kewajiban bulanan tetap terpenuhi," terangnya.
Pelatih berusia 52 tahun itu menilai, pemenuhan hak dan kewajiban jelas sangat berpengaruh pada kondisi psikologis pemain. Sebab semangat bertanding di lapangan, akan banyak ditentukan oleh faktor yang satu ini, bila mengacu pada permainan sepakbola profesional.
"Pemain dan jajaran pelatih Persela sudah lima bulan tidak digaji, sehingga memasuki putaran kedua lalu sudah tidak fokus. Saya harus berupaya keras untuk membangkitkan semangat mereka, dan bersyukur sekali bisa mendapatkan hasil melebihi perkiraan sebagian orang," tambahnya.
Meski mengkritik pengelolaan klub di Indonesia, namun Janu juga memuji euforia sepakbola di tanah air. Ia menilai, sebagai negara yang besar Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dalam bidang sepakbola.
"Indonesia merupakan negara yang besar dan memiliki potensi luar biasa dalam sepakbola. Saat ini, klub-klub besar [klub dari luar negeri] beramai-ramai datang ke Indonesia. Maka, sudah sepatutnya pihak berwenang [PSSI dan seluruh stake holder] melakukan pembenahan dalam pengelolaan klub profesional," tandasnya.
Saat ini, Miroslav Janu memilih kembali ke negara asalnya untuk berlibur bersama keluarga. Ia juga belum memberikan kejelasan tentang masa depannya, apakah tetap di Persela Lamongan atau pindah ke lain klub musim depan.
Source: Goal.com
Posting Komentar
Kebijakan berkomentar akan dihapus, jika tidak sesuai dengan aturan-aturan dibawah ini, Demi kenyamanan kita bersama :
» Menggunakan bahasa yang tidak sopan (Sara, Pornografi, Menyinggung atau Berkata Kasa)
» Duplikat komentar
» Komentar menautkan link secara langsung
» Komentar tidak berkaitan dengan artikel
» Judul Komentar Berupa Promosi
Terima Kasih Atas Komennya dan Komentarnya