Welcome To The Blog Lamongan

Kaitan Antara Persela Dengan Joko Tingkir

14 Nov 20120 komentar

Sigra milir sang   gethek  sinangga  bajul
Kawan dasa  kang njageni
Ing ngarso miwah ing pungkur
Sinangga  ing kanan kering
Sang gethek lampahnya alon.


Uraian di atas terdapat di dalam Babad Tanah Jawi karya Ki Yasadipura, dirangkum di dalam tembang megatruh salah satu dari tembang macapat yang sangat populer pada masyarakat Jawa di masa lalu.Dikisahkan tentang Joko Tingkir dengan suka duka perjuangannya, sehingga akhirnya mencapai sukses puncak yaitu menjadi  sultan di Pajang,  salah satu kesultanan  Islam di nusantara dengan nama Sultan Hadiwijaya. Saat ini warga    Lamongan  mengabadikan nama  tersebut  sebagai   Laskar Joko Tingkir sebagai  sebutan bagi penggemar dan pendukung Persela, kesebelasan kebanggaan Lamongan. Dimana kaitan antara Persela dengan Joko Tingkir ?
 
Strategi yang ditempuh oleh  Joko Tingkir  sungguh     sangat   memberikan inspirasi  kepada siapapun yang ingin mencapai kemajuan dalam hidupnya.Dimulai  setelah ia   diambil anak angkat oleh  Nyai Tingkir,ia dapat  mengabdi di Demak melalui Kyai Ganda Mustaka perawat Masjid Demak.Kyai Ganda Mustaka ini merupakan saudara dari Nyai Ageng Tingkir. Joko Tingkir atau yang nama aslinya  Mas  Karebet menarik perhatian sultan, sehingga  diterima  mengabdi di istana. Disamping itu sejak muda ia rajin menuntut ilmu dengan  berguru kepada para ulama terkenal  antara lain Ki Banyubiru, Ki Selo juga kepada  Sunan Kalijogo maupun Sunan Kudus.Setelah persiapannya dianggap cukup ia segera mengabdikan dirinya di   Demak .

Dengan kecerdasan dan kecerdikannya  Joko Tingkir muda dapat diterima di lingkungan pusat pemerintahan   kerajaan Demak, bahkan  mendapat kepercayaan sebagai  lurah wirotamtomo. Rupanya di sini Joko Tingkir diuji ketabahan dan kesabarannya.Ketika ia mendapat tugas untuk melakukan seleksi terhadap calon prajurit  Demak karena  luapan emosi Joko Tingkir muda ,  seorang calon prajurit yang bernama Dadung Awuk terbunuh.Karena kelalaiannya ini ia dipecat sebagai prajurit Demak dan diusir harus meninggalkan kerajaan.

Bukanlan Joko Tingkir yang tangguh kalau ia begitu saja menyerah kepada keadaan atau kesulitan yang dihadapinya.Atas saran dan nasehat para  gurunya ia mohon ampun pada raja sekaligus menjalankan  siasat yang lain.Ketika raja dan keluarganya sedang berwisata Joko Tingkir melepaskan kerbau gila yang telah diberi mantera sehingga hanya dia yang dapat menaklukkannya.Kalau saja berita babad tanah jawi itu  kiasan bukan arti yang sesungguhnya, maka Joko Tingkir telah membuat kegaduhan untuk menarik perhatian raja, sampai sumber kegaduhan itu dapat dipadamkan sendiri hanya oleh penciptanya. Demikianlah siasat ini berhasil dengan baik , Joko Tingkir memperoleh kembali jabatan yang   pernah disandangnya di kerajaan Demak.

Lambat tetapi pasti karir Joko     Tingkir  terus meningkat di kerajaan Demak.Ia mendapat kepercayaan menjadi menantu sultan Demak  dikawinkan dengan salah seorang puteri  sultan yang bernama Ratu Mas  Cempaka  dan diangkat menjadi  adipati di Pajang.  Ketika berada di posisi demikian di Demak terjadi  perebutan tahta kesultanan   .Beberapa putra  sultan terbunuh dalam konflik ini, sampai akhirnya  menyentuh kepentingan dari Joko Tingkir.Dimulai dengan pembunuhan terhadap Sunan Prawoto putra Sultan Trenggono oleh Aryo Penangsang kemudian berlanjut dengan terbunuhnya Pangeran Kalinyamat menantu Sultan Trenggono, maka akhirnya Joko Tingkir harus melakukan suatu tindakan. Dan untuk kesekian kalinya  Joko Tingkir menunjukkan kepiawaiannya menjalankan strateginya.

Bermodalkan dukungan moril putra putri Sultan Trenggono , Joko Tingkir mengatur strategi untuk menumpas Aryo Penangsang. Dia tidak mengandalkan kesaktian dirinya untuk menghadapi  musuhnya,  yang sebenarnya juga masih kerabatnya  sendiri ini.

Joko Tingkir   membuat sayembara.  barang siapa yang dapat mengalahkan  Aria Penangsang Adipati Jipang, hidup atau mati maka akan mendapat hadiah tanah di kadipaten Pati dan Mataram. Sayembara ini diikuti oleh oleh Ki Ageng Pemanahan dan Ki Penjawi,  dan dengan siasatnya yang  jitu akhirnya Aria Penangsang terbunuh dalam peperangan ini.

Kegigihan, keuletan dan kecerdasan Joko Tingkir atau Mas Karebet putera Ki Ageng Pengging inilah yang  menginspirasi  cah lamongan untuk mengikuti jejak  perjuangannya. Melalui  laskar Joko Tingkir,  dikibarkanlah bendera  Lamongan disandingkan dan dipertandingkan  dengan laskar dari daerah lain. Dan ternyata prestasinya  cukup mengagumkan, dari  daerah yang tidak dikenal  dalam peta persepakbolaan nasional  dapat masuk pada divisi kasta teratas nasional. Secara psikologis  hal ini mengangkat harga diri masyarakat Lamongan menjadi lebih percaya diri dan lebih optimis dalam menapaki kehidupan. Momentum ini rupanya ikut mempengaruhi semangat warga  maupun aparatnya sehingga berbagai kemajuan , prestasi, piagam diperoleh.Hambatan klasik yang dihadapi  daerah ini yaitu kekurangan air di musim kemarau dan kebanyakan air di musim penghujan pelan tetapi pasti  diusahakan untuk diatasi. 

Memang secara  kesejarahan maupun kepurbakalaan tokoh Joko Tingkir tidak terkait dengan Lamongan. Tidak kita dapatkan silsilah Joko Tingkir yang berada di Lamongan, aktifitasnya yang berkaitan dengan Lamongan juga sulit ditemui misalnya peresmian bangunan, penetapan daerah perdikan atau yang lain. Demikian pula makam sang tokoh, situs bekas kerajaan, hasil  karya sastra juga tidak didapatkan di Lamongan. Tetapi yang jelas nama besarnya kita kenal melalui pelajaran sejarah yang kita dapatkan  di lembaga  pendidikan  yang pernah kita ikuti. Tokoh ini telah menjadi milik bangsa Indonesia, sehingga siapapun berhak untuk mengambil  pelajaran, suri tauladan dan  inspirasi daripadanya.

Tentunya kita berharap kemegahan atau keberhasilan  Lamongan ini tidak sekali muncul kemudian hilang  begitu saja, seperti yang dialami oleh Kerajaan Pajang. Bahwa sepeninggal  Hadiwijaya atau Joko Tingkir kebesaran Pajang  kembali tenggelam untuk selamanya. Pengganti Sultan Hadiwijaya  tidak ada yang mampu mempertahankan kebesaran  kesultanan Pajang sehingga  Pajang kembali menjadi   bagian dari kerajaan Mataram.

Suksesi yang terjadi di Lamongan semoga tetap mampu mengibarkan kejayaan dan kebesaran yang telah   dapat  dibangkitkan. Secara alami kepemimpinan memang mengalami pergeseran dan pergantian. Namun dengan bertambahnya waktu  diharapkan berganti dan berubah ke arah yang lebih baik  dan lebih sempurna.


Source: Pak Puh
Share this article :
Loading...

Posting Komentar

Kebijakan berkomentar akan dihapus, jika tidak sesuai dengan aturan-aturan dibawah ini, Demi kenyamanan kita bersama :

» Menggunakan bahasa yang tidak sopan (Sara, Pornografi, Menyinggung atau Berkata Kasa)
» Duplikat komentar
» Komentar menautkan link secara langsung
» Komentar tidak berkaitan dengan artikel
» Judul Komentar Berupa Promosi

Terima Kasih Atas Komennya dan Komentarnya

 
Support : Blog Lamongan | Creating Website | Mas Template | Pusat Tutorial
Copyright © 2011. Blog Lamongan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by Blog Lamongan
Proudly powered by Blogger